Penulis : Laura Florand
Penerbit : Bentang Pusaka
Penerjemah : Veronika Sri Utami
Tebal Buku : 410 halaman
Harga Buku : 64.000
Tahun terbit : 2013
Satu kata yang terbersit di kepala pertama kali melihat cover buku" The Chocolate Thief" yaitu romantis. Bagaimana tidak romantis dari covernya saja kita sudah tahu kalau setting tempatnya di Paris yang identik sebagai salah satu tempat paling romantis di dunia, Keromantisannya di pertegas lagi oleh judul bukunya The chocolate thief, mencarimu di antara seribu coklat.
Oya, ketika membaca buku ini saya sarankan sambil ngemil yaa sekurang-kurangnya ada coklatlah menemani, karena kita akan dibuat lapar dan ngiler oleh pembahasan coklat secara detail dalam novel ini.
Oya, ketika membaca buku ini saya sarankan sambil ngemil yaa sekurang-kurangnya ada coklatlah menemani, karena kita akan dibuat lapar dan ngiler oleh pembahasan coklat secara detail dalam novel ini.
Opening dimulai dari perkenalan salah satu tokoh utama yang ada di novel ini yaitu "Sylvain Marquis yang sangat mengetahui apa yang paling diinginkan wanita. Ya, cokelat dan sepanjang hidupnya, ia telah mempelajari segala sesuatu tentang penganan lezat yang dicintai wanita ini.
Konflik dimulai ketika Cade Corey salah seorang pemilik perusahaan coklat terbesar di Amerika datang ke Paris untuk menawarkan kerjasama pada Sylvain Marquis, untuk medesain coklat untuk lini baru perusahaan Corey Bars yang dirintisnya.
Tanpa diduga Sylvain Marquis menolak tawaran kerjasama Cade Corey, membuat Cade Corey, merasa terhina sekaligus semakin penasaran pada sosok dan coklat Sylvain Marquis.
Berbagai cara Cade lakukan untuk mendapatkan resep rahasia coklat Sylvain Marquis dari mulai merelakan kartu kredit digunakan oleh seorang turis Amerika selama sehari demi bisa magang di tempat Sylvain Marquis, menduplikat kunci hingga nekat masuk diam-diam ke atelier Sylvain Marquis.
Buku ini juga punya queto-queto menarik seperti
"Jika kau ingin memikat seorang wanita yang sebelumnya tak pernah melihat dua kali ke arahmu, cokelat yang lezat adalah senjata yang lebih manjur dibandingkan dengan racun cinta."(hal 32)
"Jalan untuk mencapai tubuh wanita adalah lewat apa yang disukai wanita dalam mulutnya."(hal 32)
Selain membahas mengenai cokelat, novel ini memaparkan dengan detail mengenai setting tempat yang diambilnya serta kesempurnaan gadis Perancis yang mempesona seperti tergambar pada sosok Chantal. serta bahasa Perancis yang banyak diselipkan diantara paragraf-paragraf bisa menambah kosakata kita.
Cerita semakin menarik ketika Sylvain Marquis yang sedang diliput oleh seorang food blogger menemukan sidik jari berlumur coklat di atas kerta-kertas kerja dan meja kerja miliknya.
Bagaimana nasib Cade Corey dan perusahaannya selanjutnya dengan pemberitaan "The Chocolate thief di blog dan koran-koran? Apa Sylvain Marquis tahu siapa yang meninggalkan sidik jari cokelat di mejanya?
The Chocolate Thief merupakan salah satu dari keempat serial cokelat karangan Laura Florand. Ketiga lainnya adalah The Chocolate Kiss, The Chocolate Touch dan The Chocolate Heart yang diterbitkan Bentang Pusaka.
Tanpa diduga Sylvain Marquis menolak tawaran kerjasama Cade Corey, membuat Cade Corey, merasa terhina sekaligus semakin penasaran pada sosok dan coklat Sylvain Marquis.
Berbagai cara Cade lakukan untuk mendapatkan resep rahasia coklat Sylvain Marquis dari mulai merelakan kartu kredit digunakan oleh seorang turis Amerika selama sehari demi bisa magang di tempat Sylvain Marquis, menduplikat kunci hingga nekat masuk diam-diam ke atelier Sylvain Marquis.
Buku ini juga punya queto-queto menarik seperti
"Jika kau ingin memikat seorang wanita yang sebelumnya tak pernah melihat dua kali ke arahmu, cokelat yang lezat adalah senjata yang lebih manjur dibandingkan dengan racun cinta."(hal 32)
"Jalan untuk mencapai tubuh wanita adalah lewat apa yang disukai wanita dalam mulutnya."(hal 32)
Selain membahas mengenai cokelat, novel ini memaparkan dengan detail mengenai setting tempat yang diambilnya serta kesempurnaan gadis Perancis yang mempesona seperti tergambar pada sosok Chantal. serta bahasa Perancis yang banyak diselipkan diantara paragraf-paragraf bisa menambah kosakata kita.
Cerita semakin menarik ketika Sylvain Marquis yang sedang diliput oleh seorang food blogger menemukan sidik jari berlumur coklat di atas kerta-kertas kerja dan meja kerja miliknya.
Bagaimana nasib Cade Corey dan perusahaannya selanjutnya dengan pemberitaan "The Chocolate thief di blog dan koran-koran? Apa Sylvain Marquis tahu siapa yang meninggalkan sidik jari cokelat di mejanya?
The Chocolate Thief merupakan salah satu dari keempat serial cokelat karangan Laura Florand. Ketiga lainnya adalah The Chocolate Kiss, The Chocolate Touch dan The Chocolate Heart yang diterbitkan Bentang Pusaka.
Wah, belum pernah dengar nama penulis ini, heheee... tapi sepertinya ceritanya menarik :D
BalasHapusInsya allah menarik tapi yang pasti baca buku ini buat lapar dan ingin ngemil coklat :D
Hapusemang hrs siap coklat ya sbelum baca ini, drpd ngiler hihihi...
BalasHapusiya banget :)
Hapusudah punya buku ini tapi belum dibaca ;(
BalasHapusAyo dibaca bukunya cut
Hapus