Sabtu, 28 Juni 2014

A Letter for My Prince (Kumpulan kisah Aku Ingin Menjadi Pengantin)


Judul Buku      : A Letter for My Prince (Kumpulan kisah Aku Ingin Menjadi Pengantin)
Penerbit           : Saufa
Penulis             : Ariata  Christy Uly, Ani Surya, Dania Yosepha Tamara, dll
Genre              : Antologi Kisah Nyata Inspiratif
Tahun terbit     : Maret 2014
Tebal buku      : 324
ISBN               :978-602-255-502-5
Harga Buku     :Rp. 50.000

Lika-liku Menemukan Jodoh

Dari 250 naskah yang masuk melalui event menulis #Aku ingin menjadi pengantin.  Tersaringlah 20 cerita dari 20 penulis berdasarkan kisah nyata mereka dalam  menemukan jodoh. Cerita yang menarik dan unik serta diperkuatkan dengan setting tempat dari  masing-masing daerah di nusantara. Memberi sudut pandang yang berbeda mengenai jodoh yang diperkuat dengan setting tempat  membuat cerita dalam buku ini unik dan sangat menarik untuk dibaca.
Semua pasangan yang saling mencintai pasti ingin menyatukan kisah cintanya ke singgasana yang lebih tinggi yaitu pernikahan.Namun terkadang jalan untuk menikah tak semudah membalikan telapak tangan. Begitu banyak hambatan yang harus dilalui dan diperjuangkan. Bahkan setelah semua pengorbanan telah dilakukan, bayangan untuk menikah malah semakin menjauh.
Cinta, harta, perbedaan keyakinan, status sosial, dan perbedaan usia, hanya sekelumit masalah yang harus dihadapi  agar  janur kuning itu terpasang. Terkadang setelah semua usaha yang telah dilakukan kita lupa bahwa, kuasa Tuhan dalam membolak-balikan hatilah yang menentukan yang terbaik bagi kita. Sejumlah penuturan jujur dari hati yang terdalam dirangkum secara khusus dari event #Aku ingin Jadi Pengantin 
Ada 20 cerita dari 20 penulis dalam buku ini mengenai  bagaimana  merengkuh cinta dalam pernikahan  serta  lika-liku perjuangan yang mereka lakukan agar impian menjadi seorang pengantin terwujud. Walau terkadang  setelah semua usaha yang telah dilakukan ternyata  tidak sesuai dengan harapan. Sesulit itukah untuk Menikah.
Seperti cerita yang dituturkan oleh Dania Yosepha Tamara.  Kegagalannya menikah karena kekasih hatinya kembali ke pelukan gadis di masa lalu. Bahkan setelah semua pengorbanan  bahkan  kehormatan juga telah dia berikan tak menjamin seorang lelaki tetap setia akan janji yang telah dia beri. (Hal. 56).
Berbeda denga Dania, Ariata Christy Uly salah satu penulis lain di buku ini,  memiliki kekasih hati yang sangat setia. Namun tekad mereka untuk bersama merengkuh cinta dalam pernikahan terhalang oleh restu orang tua. Dikarenakan perbedaan keyakinan. Restu tak kunjung mereka dapat, namun mereka tetap berusaha menjalani keadaan seperti itu meski orang-orang di sekitar mereka terang-terangan menentang. (hal 25)
Cerita yang berjudul Tania yang ditulis  Ani Surya juga sangat inspiratif untuk dibaca. Menceritakan tentang gadis  bernama Tania yang tumbuh  di panti asuhan tanpa tahu siapa orang tuanya.
 Kenyataan pahit  bahwa  dia ditemukan  oleh pengurus panti di  pintu depan. Membuat dia harus menerima kenyataan bahwa kehadirannya di dunia tidak diharapkan membuat dia tumbuh menjadi gadis pendiam yang jarang sekali berbicara.
Bahkan ketika benih cinta mulai tumbuh di hati dan pujaan hati ingin meminangnya. Lagi-lagi kesabarannya diuji. Karena statusnya sebagai penghuni panti dan sikapnya yang lebih banyak diam membuat calon ibu mertua enggan memberi restu( Hal.37)
Ketika kita tahu jalan yang kita tempuh menuju gerbang pernikahan itu salah dan justru mendekatkan diri pada zina.  Langkah tegas pun harus diambil “menikah atau putus.” Seperti yang dilakukan Amela  Erliana. Tindakan nekad pun dia lakukan.  Sesuatu yang tak pernah dia bayangkan untuk melakukanya. Mengajak pujaan hatinya untuk menikah yang biasanya dilakukan oleh pria. (hal 139)
Jatuh bangunnya mengenal cinta juga dirasakan  oleh Mery Christy, Setelah kandas di cinta Pertama. Dia tetap berkeyakinan Tuhan akan mengirimkan the right man from the right place.
Walau akhirnya dia harus menerima kenyataan dan kembali  berlinang air mata ketika cinta kedua dan cinta ketiga yang direncanakan berlajut ke jenjang pernikahan  harus karam tak berujung di pelaminan. Sementara usia terus menanjak pasti.
Berdarah-darah, terhempas tak sanggup berdir lagi,  hancur,  mungkin itu kata yang tepat  untuk  menggambarkan  perasaan hati yang  terluka karena cinta. Membuat dia bekerja tak kenal lelah untuk melupakan semuanya.  Mencapai setinggi yang dapat dicapai. Persetan dengan pria-pria pencundang itu. Aku punya hidup dan aku harus terus hidup. (hal. 166)
Kisah lain dalam buku ini membuat kita  sadar. Betapa banyak  lika liku cerita yang harus dilewati demi impian  menuju gerbang pernikahan.  Lelah, jatuh bangun karena cinta  terkadang harus dilakoni. Namun semua akan lunas terbayar ketika menemukan cinta sejati dalam pernikahan.

Sabtu, 21 Juni 2014

Resensi Catatan Hati Pengantin

Selamat datang di blog buku milikku, biar lebih semangat  nulis diblog ini aku mau promosiin buku-buku yang ada tulisanku di dalamnya atau buku hadiah baru buku-buku yang kubeli sendiri. Buku yang pertama yang akan kubahas adalah buku Catatan Hati Pengantin Asma Nadia dimana ada dua puisiku dalam buku itu yuk mari dilihat :). Ini pertama kali aku bikin resensi buku jadi harap maklum jika memiliki begitu banyak kekurangan

Judul Buku      : Catatan Hati Pengantin
Penerbit           : Asma Nadia Publishing House
Penulis             : Asma Nadia, Isa Alamsyah,dkk
Genre              : Kisah  nyata  inspiratif
Tahun terbit     : Maret 2014
Tebal buku      : xviii + 340
ISBN               : 978-602-9055-22-1
Harga Buku     : Rp. 59.000



Selamanya Menjadi Pengantin Baru

Semua orang pasti membayangkan yang indah-indah ketika menjadi pengantin. Negeri  pengantin yang penuh mimpi namun bukan berarti tanpa hambatan. Berbagai persiapan lahir dan batin pun dilakukan, mulai dari mengikuti berbagai kursus seperti memasak, menjahit dan banyak lagi untuk menyambut gerbang pernikahan.
Rasanya tak akan pernah cukup berbagai bekal yang dimiliki menuju pelaminan. Harusnya ada sekolah yang bisa menyiapkan  seseorang menuju ke pelaminan. Untuk mempersiapkan pasangan yang baru akan atau sudah menikah dalam menghadapi badai rumah tangga yang mungkin menghadang dari berbagai arah.
Berbagai persoalan yang datang seolah menguji kekuatan cinta. Menjaga cinta yang ada agar tak usang oleh waktu bukanlah persoalan mudah. Berbagai masalah yang ada seperti kesehatan, ekonomi, mertua, saudara, anak-anak terkadang bisa menambah atau bahkan malah mengikis rasa cinta
Seperti yang dikisahkan Dian Ambarwati salah satu penulis di buku ini yang mengalami pergolakan batin. Di tengah keadaan ekonominya yang masih semrawut  dan serba kekurangan. Ujian itu datang.  Godaan untuk menerima uang dalam jumlah besar, dari  pasangan suami istri yang ingin perkara hukumnya diloloskan dan diberi keringanan hukuman untuk anak mereka sebagai balasannya. Demi  amanah menjadi anggota Polri yang terus beliau dan keluarga jaga. Mereka bisa berhasil bertahan menghadapi godaan itu (halaman 61).
Pasangan sakit atau tiba-tiba terserang penyakit itu hal yang lumrah dan realita yang sangat mungkin terjadi. Seperti kisah yang  dituturkan oleh Nenden Siti Murniati  anggota komunitas bisa menulis yang walimah pernikahannya jadi berantakan karena beliau terkapar di ranjang rumah sakit. Undangan yang disebar terpaksa ditarik kembali. Dari serangkaian tes akhirnya diketahui penyakit lupus telah bersarang ditubuhnya (halaman33).
Pernikahan merupakan proses bukan akhir dalam perjalanan mengarungi biduk rumah tangga. Tugas mempertahankan pernikahan bukan hal mudah terlebih jika tanpa disadari muncul orang ketiga akan terasa semakin sulit. Seperti yang dituturkan oleh Rina Rinz dalam ceritanya yang berjudul “Jangan Hakimi Aku.” Menjadi seorang wanita simpanan bukan kehendakku, sesuatu yang tidak disengaja awalnya, namun berunjung pada keterikatan (halaman 167).
Terkadang kita terjebak membayangkan pernikahan selalu indah kau dan aku selamanya hingga ajal memisahkan. Namun, jodoh, rejeki dan kematian hanya Allah yang tahu. Terjebak pada fakta umum bahwa sebahagian besar orang akan mati tua membuat banyak orang lalai mempersiapkan segala sesuatu  jika dipanggil oleh Yang Kuasa dalam usia muda.
Seperti yang dikisahkan oleh Asma Nadia dan  Vindy Anandita dalam cerita ketika aku adalah ratu. Memiliki  suami tampan, mampan, sholih, baik, penyabar serta memiliki pengetahuan agama yang bagus. Semua berjalan begitu sempurna layaknya cerita dalam dongeng.
Istrinya hanya bertugas mengurus dan mendidik anak-anak, menata rumah agar selalu enak dipandang dipandang dan menyajikan makanan terbaik bagi keluarga. Selebihnya, semuanya dikerjakan suami. Namun mendadak semuanya berubah gelap  ketika  sang imam keluarga terlebih dahulu di panggil oleh Sang Pencipta.
Suami yang biasa mengurus semua hingga hal sekecil-kecilnya. Ternyata malah jadi bumerang buat istri ketika selamanya harus berpisah. Kekalutan menghadang, depresi pun melanda. Kesedihan yang mendominasi membuat kesadarannya turun-naik mengharuskan dia menjalani terapi di rumah sakit.(halaman 300)
Dari berbagai  kisah dalam buku ini kita bisa mendapat gambaran bahwa rumah tangga ternyata merupakan tempat yang di dalamnya penuh dengan warna. Kadang ada tawa ketika hati bahagia,  tak jarang juga ada cucuran air mata di kala duka menyapa. Semua itu membutuhkan ikhtiar dan perjuangan agar sakinah senantiasa terwujud dalam keluarga.
Komunikasi, menjaga sikap dan kedekatan antara suami istri adalah sesuatu yang harus dijaga setiap harinya. Sertai juga dengan bekal ilmu, keahliaan dan juga tawakal jika perpisahan di dunia ini harus terjadi, semoga tak kehilangan kepercayaan dan akal sehal terlebih jika ada buah hati  amanah Allah yang harus dijaga.
Disusun dengan apik, praktis dan lengkap. Ditambah dengan halaman-halaman kuesioner untuk memudahkan mengenali karakter dan visi pasangan. Serta ulasan dari Asma Nadia di setiap temanya  membuat pembaca bisa belajar dari pengalaman pasangan lain, hingga tantangan serupa tak perlu kita alami, atau jika pun terpaksa harus dilakoni kita telah siap dengan berbagai strategi untuk menghadapinya.