Sabtu, 21 Juni 2014

Resensi Catatan Hati Pengantin

Selamat datang di blog buku milikku, biar lebih semangat  nulis diblog ini aku mau promosiin buku-buku yang ada tulisanku di dalamnya atau buku hadiah baru buku-buku yang kubeli sendiri. Buku yang pertama yang akan kubahas adalah buku Catatan Hati Pengantin Asma Nadia dimana ada dua puisiku dalam buku itu yuk mari dilihat :). Ini pertama kali aku bikin resensi buku jadi harap maklum jika memiliki begitu banyak kekurangan

Judul Buku      : Catatan Hati Pengantin
Penerbit           : Asma Nadia Publishing House
Penulis             : Asma Nadia, Isa Alamsyah,dkk
Genre              : Kisah  nyata  inspiratif
Tahun terbit     : Maret 2014
Tebal buku      : xviii + 340
ISBN               : 978-602-9055-22-1
Harga Buku     : Rp. 59.000



Selamanya Menjadi Pengantin Baru

Semua orang pasti membayangkan yang indah-indah ketika menjadi pengantin. Negeri  pengantin yang penuh mimpi namun bukan berarti tanpa hambatan. Berbagai persiapan lahir dan batin pun dilakukan, mulai dari mengikuti berbagai kursus seperti memasak, menjahit dan banyak lagi untuk menyambut gerbang pernikahan.
Rasanya tak akan pernah cukup berbagai bekal yang dimiliki menuju pelaminan. Harusnya ada sekolah yang bisa menyiapkan  seseorang menuju ke pelaminan. Untuk mempersiapkan pasangan yang baru akan atau sudah menikah dalam menghadapi badai rumah tangga yang mungkin menghadang dari berbagai arah.
Berbagai persoalan yang datang seolah menguji kekuatan cinta. Menjaga cinta yang ada agar tak usang oleh waktu bukanlah persoalan mudah. Berbagai masalah yang ada seperti kesehatan, ekonomi, mertua, saudara, anak-anak terkadang bisa menambah atau bahkan malah mengikis rasa cinta
Seperti yang dikisahkan Dian Ambarwati salah satu penulis di buku ini yang mengalami pergolakan batin. Di tengah keadaan ekonominya yang masih semrawut  dan serba kekurangan. Ujian itu datang.  Godaan untuk menerima uang dalam jumlah besar, dari  pasangan suami istri yang ingin perkara hukumnya diloloskan dan diberi keringanan hukuman untuk anak mereka sebagai balasannya. Demi  amanah menjadi anggota Polri yang terus beliau dan keluarga jaga. Mereka bisa berhasil bertahan menghadapi godaan itu (halaman 61).
Pasangan sakit atau tiba-tiba terserang penyakit itu hal yang lumrah dan realita yang sangat mungkin terjadi. Seperti kisah yang  dituturkan oleh Nenden Siti Murniati  anggota komunitas bisa menulis yang walimah pernikahannya jadi berantakan karena beliau terkapar di ranjang rumah sakit. Undangan yang disebar terpaksa ditarik kembali. Dari serangkaian tes akhirnya diketahui penyakit lupus telah bersarang ditubuhnya (halaman33).
Pernikahan merupakan proses bukan akhir dalam perjalanan mengarungi biduk rumah tangga. Tugas mempertahankan pernikahan bukan hal mudah terlebih jika tanpa disadari muncul orang ketiga akan terasa semakin sulit. Seperti yang dituturkan oleh Rina Rinz dalam ceritanya yang berjudul “Jangan Hakimi Aku.” Menjadi seorang wanita simpanan bukan kehendakku, sesuatu yang tidak disengaja awalnya, namun berunjung pada keterikatan (halaman 167).
Terkadang kita terjebak membayangkan pernikahan selalu indah kau dan aku selamanya hingga ajal memisahkan. Namun, jodoh, rejeki dan kematian hanya Allah yang tahu. Terjebak pada fakta umum bahwa sebahagian besar orang akan mati tua membuat banyak orang lalai mempersiapkan segala sesuatu  jika dipanggil oleh Yang Kuasa dalam usia muda.
Seperti yang dikisahkan oleh Asma Nadia dan  Vindy Anandita dalam cerita ketika aku adalah ratu. Memiliki  suami tampan, mampan, sholih, baik, penyabar serta memiliki pengetahuan agama yang bagus. Semua berjalan begitu sempurna layaknya cerita dalam dongeng.
Istrinya hanya bertugas mengurus dan mendidik anak-anak, menata rumah agar selalu enak dipandang dipandang dan menyajikan makanan terbaik bagi keluarga. Selebihnya, semuanya dikerjakan suami. Namun mendadak semuanya berubah gelap  ketika  sang imam keluarga terlebih dahulu di panggil oleh Sang Pencipta.
Suami yang biasa mengurus semua hingga hal sekecil-kecilnya. Ternyata malah jadi bumerang buat istri ketika selamanya harus berpisah. Kekalutan menghadang, depresi pun melanda. Kesedihan yang mendominasi membuat kesadarannya turun-naik mengharuskan dia menjalani terapi di rumah sakit.(halaman 300)
Dari berbagai  kisah dalam buku ini kita bisa mendapat gambaran bahwa rumah tangga ternyata merupakan tempat yang di dalamnya penuh dengan warna. Kadang ada tawa ketika hati bahagia,  tak jarang juga ada cucuran air mata di kala duka menyapa. Semua itu membutuhkan ikhtiar dan perjuangan agar sakinah senantiasa terwujud dalam keluarga.
Komunikasi, menjaga sikap dan kedekatan antara suami istri adalah sesuatu yang harus dijaga setiap harinya. Sertai juga dengan bekal ilmu, keahliaan dan juga tawakal jika perpisahan di dunia ini harus terjadi, semoga tak kehilangan kepercayaan dan akal sehal terlebih jika ada buah hati  amanah Allah yang harus dijaga.
Disusun dengan apik, praktis dan lengkap. Ditambah dengan halaman-halaman kuesioner untuk memudahkan mengenali karakter dan visi pasangan. Serta ulasan dari Asma Nadia di setiap temanya  membuat pembaca bisa belajar dari pengalaman pasangan lain, hingga tantangan serupa tak perlu kita alami, atau jika pun terpaksa harus dilakoni kita telah siap dengan berbagai strategi untuk menghadapinya.


6 komentar:

  1. Referensi yg sangat menarik. Ini novel yg sedang disinetronkan di TV itu iya kan? :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih azhar.bukan yg ditv catatan hati seorang istri:-)ada beberapa seri buku catatan hati oleh asma nadia antara lain catatan hati seorang istri.catatan hati yg cemburu.catatan hati disetiap doaku dan cttn hati pengantin yg plng br

      Hapus
  2. Bukunya menarik sekali, ada suka dan ada duka ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak astin bukunya memang menarik membahas dr pertama menjadi pengantin tips.kuesioner untk pasangan dan cerita suka duka berumah tangga

      Hapus
  3. caranya gimana sih mbak biar pinteer bikin resensi yang menarik ...aku menyerah deh karena ga pernah bikin hihiihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. selalu ada yang pertama dalam segala hal mbak putri ini juga saya br pertama kali bkn.cara pintar bkn resensi dimulai dgn lngkh pertama yaitu membuatnya:-)bndngkan resensimu dgn resensi orng lain yg mbhs buku yg sama.bnyak baca resensi orang lain

      Hapus